Tuesday 21 May 2013

Seorang Pria dan Buaya

Suatu hari di Sri Lanka, ada seseorang pria yang senantiasa memberikan makanan kepada ikan-ikan sebelum ia berangkat ke kantor. Ia dengan rajin dan tulus memberikan makanan-makanan yang berupa roti itu setiap pagi.

Gambar ini hanya ilustrasi

Hingga pada suatu pagi, ketika pria itu sedang asik memberikan ikan-ikan itu roti. Tiba-tiba seekor buaya muncul dari sungai itu. (Perlu kita ketahui bahwa buaya-buaya di Sri Lanka amatlah buas dan ganas serta besar) Pria itu amatlah ketakutan. Ia takut nyawanya akan segera berakhir di dalam mulut buaya tersebut. Namun, karena dasarnya pria ini memang hanya ingin memberikan roti kepada makhluk hidup yang ada di sungai itu, pria itu memberanikan dirinya untuk memberikan roti itu kepada buaya itu. Ajaib! Buaya itu memakan roti itu dan tidak memakan pria itu. Pria itu pun menjadi sedikit lebih tenang dan ia tetap memberikan buaya itu roti.

Gambar hanya ilustrasi

Setelah kejadian itu, buaya itu selalu muncul dan pria itu dengan rutin memberikan buaya itu makanan.

Hari-hari pun berlalu.

Di suatu pagi, ada hal yang aneh terjadi. Buaya itu tidak muncul untuk diberi makan oleh pria itu. Pria itu sedikit kebingungan, namun ia tetap memberikan ikan-ikan itu roti. Hal yang tidak pria itu duga datang. Iya, ketika sedang asik memberikan ikan-ikan makanan, tiba-tiba saja ada ombak yang amat sangat tinggi menuju dirinya. Tsunami datang dan menerpa semuanya. Pria itu yang kaget langsung terseret arus. Namun, pria ini cukup mahir dalam berenang. Ia mencoba untuk menggapai sebuah meja, ia berhasil. Ia mencoba untuk bertahan-bertahan namun usahanya sia-sia. Arus itu terlalu kuat sehingga arus itu menyeret pria itu kembali. Ketika sedang terseret, ia menemukan ada sebuah tiang. Ia pun mencoba untuk menggapainya, ia dapat menggapainya dan bertahan sekuat mungkin. Namun sayang, lagi-lagi arus itu lebih kuat darinya. Ia pun kembali hanyut. Di dalam keadaan pasrah, ia melihat sesuatu yang menyerupai batang kayu. Tanpa ragu ia segera menggapai batang kayu tersebut dan memeluknya. Tak ada yang aneh setelah ia memeluk kayu itu hingga ia tersadar bahwa kayu tersebut malah melawan arus. Ia pun merasa sedikit curiga, namun karena memang sudah pasrah ia hanya memilih untuk diam.

Kayu itu membawa pria itu ke tempat yang kering. Pria itu pun kaget setengah mati. Bahwa yang ia peluk tadi bukanlah sebatang kayu, melainkan seekor buaya!! Tiba-tiba ia ingat, bahwa buaya itu merupakan buaya yang sering ia beri makan. Ia pun merasa sangat bersyukur dan buaya itu pun berlalu.

Cerita ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa kita harus senantiasa berbuat baik kepada semua makhluk. Ketika kita bersikap positif kepada alam, alam akan merespon kita dengan hal yang positif pula.

Sumber : Ajahn Brahm; Tour d'Indonesia 2013; Jakarta.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia :D
Poskan komentar dengan
Poskan komentar dengan

No comments :